CERPEN J
NILAI PERSAHABATAN
Rian . Dhika dan Rio adalah
tiga sekawan yang selelu bersama – sama. Sejak kecil mereka telah berteman.
Rumah yang berekatan dan satu sekolah , membuat mereka semakin akrab seperti
layaknya saudara meskipun berbeda sikap dan sifat. Mereka pun berjanji , akan
tetap harus bersama dalam suka maupun duka.
Kini mereka telah dewasa.
Setelah tamat sekolah, mereka berencana mencari pekerjaan. Dhika ternyata
mendapat pekerjaan lebih dahulu. Setelah setahun ia bkerja, ia mengajak Rian ikut
bergabung dan terakhir mengajak Rio. Waktu terus berjalan. Diantara ketiga
sekawan itu, Rian yang paling menonjol. Sebab ia pandai berbicara dan lebih
berani dibandingkan kedua temannya. Oleh karena itu Rian sering mendapat pujian
dari pimpinannya.
Namun rupanya waktu juga
mampu megubah sifat seseorang. Ketika makin dipercaya oleh pimpinannya, Rian
mulai berubah. Ia tidak mau lagi bergaul dengan dengan dua sahabatnya itu. Lebih
– lebih ketika ia dijodohkan dengan anak pimpinannya. Rian pun makin bertingkah.
“aku takmenyangka Rian akan
berubah seperti itu” keluh Dhika. “padahal seharusnya kamu yang menjadi orang
kepercayaan bos kita. Kamu yang pertama kali kerja disini dan ikut merintis
usaha ini. Jika tak ajak bergabung kemari, belum tentu Rian akan hidup enak
begini.” Omel Rio.
Akan tetapi mereka tidak
bias berbuat apa-apa. Dan karir Rian semakin meningkat, kini ia diangkat
sebagai wakil pimpinan dan orang kepercayaan Bapak pimpinan.
“selamat Rian ahirnya kamu
bias menjadi wakil pimpinan” ucap Rio dan Dhika.
“aku memang pantas
mendapatkan ini. Aku kerja keras agar dapat jabatan ini. Dengan kekuasanku
sekarang, aku bias melakukan apa saja. Untuk itu jangan coba-coba menantangku.
Aku bias memecat kalian kapan saja.” Kata Rian sombong.
Ucapan Rian tak main-main.
Ia langsung mengeluarkan kebijakan untuk mengurang pegawai. Alasannya agar
perusahaan dapat terus bertahan harus memiliki pegawai yang handal dan mau
bekerja sungguh – sungguh. Tragisnya Rio dan Dhika termasuk pegawai yang
terkena PHK.
Rian adalah kacang yang lupa
akan kulitnya. Ia tega terhadap kedua sahabatnya dan melupakan janji
persahabatan mereka.